mari hidup sehat tanpa celana dalam

Klik untuk memperbesar... ya memperbesar gambarnya lah. memang mau memperbesar apa lagi? :)

Manusia cenderung tertarik untuk mendengarkan, melihat, dan ingin mengalami hal-hal yang belum pernah dia alami

- The taxes I pay because it means that I am employed
- The clothes that fit a little too snug because it means I have enough to eat
- My shadow who watches me work because it means I am out in the sunshine
- A lawn that has to be moved, the windows that have to be washed, and gutters that need fixing because it means I have a home
- The spot I find at the far end of the parking lot because it means I am capable of walking
- All the complaining I hear about our government because it means we have freedom of speech
- The alarm that goes off in the early morning hours because it means that I am alive



from twitter

Mungkin ceritanya agak basi, karena gue baru ngeh sekarang.

Minggu pagi ini gue langsung penasaran sama Bunda Putri, walaupun ya... gue lebih demen sama putrinya bunda. hehehehe.

Siluet Bunda Putri keluar waktu ada perkembangan kasus sapi dengan orang-orang PKS. Sapi kok dikasusin ya, orang-orang India di kantor gue pasti ngambek banget tuh sama PKS karena dewa-nya dikasusin. hehehehe. Rasis banget ya gue?

Perkembangan kasus itu berupa hasil penyadapan pembicaraan orang PKS dengan si Bunda yang dilakukan oleh KPK. hasil sadapannya agak SAMPAH sih, soalnya ga (bahkan tersirat pun engga) mengindikasikan adanya korupsi. Eh, tapi gokil lho si Bunda ini, orang PKS (Luthfi Hasan) yang metal itu, bisa tunduk banget lho sama Eyang Bunda yang perokok dan ehem.... katanya sih dukun. Anyway, Majalah Tempe ngabahas hal ini.

Gue curiga Si Bunda temenan sama Eyang Subur nih :)

Di akhir penyadapan tersebut, catet nih ya CATET, PUTRA KETUA MAJELIS SYURO PKS, RIDWAN HAKIM NGOMONG MASALAH BRAIN WASH SAMA LUTHFI. Eh, sori, lupa matiin caps lock :p

Cuci otak man! keturunan Cendana pasti nih. hahahaha...

Ah, gue lupa bilang kalo si Ridwan ini lagi di rumahnya Bunda Putri waktu penyadapan itu terjadi. Menurut perbincangan itu sih, Ridwan disana ampe jam 1 pagi. err, wait, ampe jam 1 pagi? Gila lu, Wan, emak-emak lu embat juga. hahahhahaha.

Semoga Bunda Dorce... eh, Bunda Putri diberi panjang umur, biar kasusnya bisa terus dikembangkan :)

Selamat hari minggu :)

Hi All,

Been along time eh? How is your life buddy? Doing good? 

Lama banget ya gue ga nulis. Asli, lamaaaaaaaaaaaaa banget. Sangkin udah lama banget ga nulis, sampe baris ini aja gue mikirnya 30 menit bagaimana cara menulis. Seriously!

Sempet terpikir “apakah menulis bukan passion gue?”, “apa gue cuma hobi baca aja?”gue nulis begini karena gue lebih suka baca tweet orang daripada ngetweet, “apa gue ga punya bakat buat nulis?”. Apa sih yang ngebuat gue beda ketika 4 tahun yang lalu dengan sekarang? Lihat saja history blog gue, 4 tahun lalu semuanya begitu lancar, dan begitu hina :)

Gue berpikir seperti ini karena gue ngerasa otak gue melemah. Gue percaya, menulis bukanlah sesuatu yang mudah. Kenapa sulit? Karena kalo nulisnya cuma asal-asalan aja, orang yang membaca akan menginterpretasikan makna yang salah. Nah, sampe baris kesini aja udah abis 1 jam buat gue menulisnya. Tok**, apa memang beneran kreativitas gue berkurang?

Oke, mari gue lihat apa perbedaan gue 4 tahun yang lalu dengan yang sekarang.

1. Jelas pola pikir gue sangat (atau sedikit?) kekanak-kanakan. Tapi, damn, tulisan gue yang dulu itu masih jauh lebih baik dari tulisan gue yang sekarang ini.

2. Gue kerja pada level yang sangat rendah. Gue sebenarnya sempat kerja di pabrik, sebagai kuli. Hanya karena produknya pabrik tersebut adalah peta dalam bentuk aplikasi, jadinya kita terlihat sangat executive sekali. Pret, orang kerjanya aja shifting. But believe it or not, ga banyak masalah kerjaan yang gue pikirin. Jadi kalo udah sampe rumah, ya udah, ga mikirin masalah kerjaan lagi karena kerjaannya memang ga bisa dibawa kerumah, hehehe. Anyway sekarang juga masih pada posisi yang ga oke-oke amat juga sih, tapi sempet ngebuat tegang pundak dan leher gue. Means, kerjaan gue sekarang ngebuat gue harus berpikir bahkan ketika sudah sampai dirumah. Cannot explain further about my current job, someone could read this and reporting it to my supervisor :).

3. Ini kayaknya yang paling penting dan paling tok**, gue menjomblo selama 2 tahun. Kemungkian besar inilah yang ngebuat gue bisa bertindak tolol tanpa memikirkan harga diri. Heheheh. Bukan karena stress, bukan. Tapi karena gue lagi merasa tidak perlu mencari “pacar” sehingga gue berpikir “ah, ngapain gue jaim? My life is to free for jaim”. Semenjak punya pacar, waktu gue untuk merenung, mikirin hal-hal yang ga penting, even ngelamun udah jarang banget. Oh, gue kangen ngelamun.... kapan ya gue terakhir ngelamun. Ada yang pernah inget kapan lo terakhir ngelamun? Ngelamun yang bener-bener ngelamun sampe otak ga mikir apa-apa, tatapan mata kosong dan ngeblur :).

4. I had no one. Seriously, NO ONE! Except my stupid friends :).  I mean, I came from broken family, having problem with my brother and sister, dont ever think about big family... ah crap, why i talk about this shit. Forget it. It’s over now. Today, I have my old family back, with a lot of small scars :).

5. I was lonely and I haven’t know beer and weed. Hehehehe. I think this one is also the biggest possibility why I could think better, ONCE :). But it doesn’t mean now I know them... yaaaa, just a little chit chat with them, hi and bye... but constantly repeated. Hehehe.

6. Dan yang terakhir, lebih mudah menemukan kutu di rambut gue yang bersih (heh?) daripada kejadian konyol dalam hidup gue sehingga bisa gue share disini. Palingan gue cuma bisa nulis, yah, yang kayak ini ini. Agak basi sih, tapi ya sudahlah ya. Terima saja dan terima kasih kalau mau menerima :)

Gue masih mau menulis. Mungkin menulis bukan passion gue, tapi menulis akan selalu gue lakukan. Gue ingin sekali membuat kegiatan menulis seakan-akan adalah barang kesayangan. Bukan passion, tapi kalau tidak dilaksanakan, rasanya ada yang kurang.

Gue akan mencoba menulis lagi minggu depan. Yang benar-benar menulis, bukan curhat seperti ini . This is a promise! I will and I have to do it.

See you next week! Godspeed

Ke emol, yes, EEEmol, di hari kerja itu fantastic. EEEmol rasanya punya sendiri. Tapi engga untuk hari itu. Waktu itu gue kesana sama.. uhuk.. pacar. Kita mau beli baju.

Pergilah kita ke bagian baju cewe. 
"Nih kayaknya bagus buat kamu." pilihan gue memang tepat, sempet terbersit, gue kenapa terasa seperti banci gini.

"Ya udah ak coba dulu ya."

Sementara dia masuk kamar pas... Well, maunya sih gue ikut, apa daya gue ga boleh ikut masuk *omes lu, Ja!* jadi gue nunggu didepan kamar pas.

Sementara nunggu, ada pramuniaga yang ngasih model pakaian yang sama dengan ukuran yang berbeda ke gue. Niatnya itu untuk dicoba lagi ama si pacar, mana nih yang pas. karena lama, ya gue perhatiin aja model baju tersebut dengan detil. Gue bolak balik, gue bentang, gue gigit-gigit...

Awkward moment pun muncul. Disana yang ngantri cewe semua. Inget yang gue bilang EEEmol harusnya sepi? Dibagian ini doang yang audzubilah ramenya. Ketika salah satu kamar pas terbuka, dengan posisi tangan gue masih membentang pakaian wanita, ibu-ibu sebelah gue bilang: "mau masuk duluan mas?"

Ini niatnya baek apa mau mempermalukan gue sih. Jelas-jelas gue bawa baju cewe. Jangan jangan pemikiran gue di awal benar: gue banci. Atau... gue terlihat homo? Oh, NO! Rasanya hilang kejantanan... Kalo gue lagi ngopi Good Day, rasanya kayak udah menembus awang-awang trus jatuh kpleset. Kopinya ga ngaruh, malunya ampe pantat.

"Engga ibu, ini untuk pacar saya di dalem" sambil gue nunjukkin gigi tapi ga tersenyum, garing... Semua pengunjung rasanya ngeliat gue iba tapi terbahak-bahak dalam hati...

Tau warna tai kebo? ijo-ijo gimanaaaa gitu, begitulah warna muka gue. Nah, rasanya gue mau jadi hulk bentar lagi.

Pertanyaannya: Kenapa kalo motor keluar dari parkiran EEEmol pasti ditanya STNK tapi giliran gue bawa mobil, ga pernah tuh ditanyain mana STNK nya? Rasis? Jaka sembung, Jaka sembung... ga nyambung, bung hehehehe. 

Udah.